Untuk menentukan berapa besar tegangan dan arus dari baterai yang melalui transistor maka harus dibatasi jumlah tegangan dan arus dengan suatu komponen yang berfungsi sebagai pembatas. Suatu komponen yang mempunyai nilai hambatan atau perlawanan,Resistor salah satu komponen yang tepat untuk melakukan tugas ini. May 07, 2011 Gambar 2 menunjukkan grafik dari persamaan 3 memotong kurva – kurva dari kolektor. Akhirnya, VCE berkurang menjadi 0,1 V. Pada titik ini, dioda kolektor tepat kehilangan reverse bias, mencegah penambahan lebih lanjut dari arus kolektor. Mula bayangkan semua kapasitor terbuka terhadap dc. Maka arus dc dalam transistor yang.
DASAR TRANSISTOR TEORI DASAR Dari susunan bahan semikonduktor yang digunakan, transistor dapat dibedakan menjadi dua buah tipe yaitu transistor tipe PNP dan transistor tipe NPN. Pada prinsipnya transistor sama dengan dua buah dioda yang disusun saling bertolak belakang, seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini: Struktur PNP Struktur NPN Transistor Transistor adalah komponen elektronika multitermal, biasanya memiliki 3 terminal. Secara harfiah, kata ‘Transistor’ berarti ‘ Transfer resistor’, yaitu suatu komponen yang nilai resistansi antara terminalnya dapat diatur. Secara umum transistor terbagi dalam 3 jenis: 1. Transistor Bipolar 2.
Transistor Unipolar 3. Transistor Unijunction Transistor bipolar bekerja dengan 2 macam carrier, sedangkan unipolar satu macam saja, hole atau electron.
Beberapa perbandingan transistor bipolar dan unipolar: Pada transistor bipolar, arus yang mengalir berupa arus lubang (hole) dan arus electron atau berupa pembawa muatan mayoritas dan minoritas. Transistor dapat berfungsi sebagai penguat tegangan, penguat arus, penguat daya atau sebagai saklar.
![Persamaan Dari Transistor A1649A Yg Tepat Persamaan Dari Transistor A1649A Yg Tepat](/uploads/1/2/5/4/125463505/629605328.png)
Ada 2 jenis transistor yaitu PNP dan NPN. Transistor di desain dari pemanfaatan sifat diode, arus menghantar dari diode dapat dikontrol oleh electron yang ditambahkan pada pertemuan PN diode. Dengan penambahan elekdiode pengontrol ini, maka diode semi-konduktor dapat dianggap dua buah diode yang mempunyai electrode bersama pada pertemuan. Junction semacam ini disebut transistor bipolar dan dapat digambarkan seperti diatas.
![Transistor Transistor](https://3.bp.blogspot.com/-dMPY87Y2C5g/WUyNd2UCYPI/AAAAAAAAFQQ/C2pPY7GwsLcFNarQyWDG4BSPKwXXBgA5ACLcBGAs/s1600/esr.jpg)
Transistor dapat bekerja apabila diberi tegangan, tujuan pemberian tegangan pada transistor adalah agar transistor tersebut dapat mencapai suatu kondisi penghantar atau menyumbat. Baik transistor NPN maupun PNP tegangan antara emitor dan basis adalah forward bias, sedangkan antara basis dengan kolektor adalah reverse bias.
Rangkaian Bias Transistor Bias Basis Gambar diatas merupakan rangkaian bias basis. Biasanya catu daya basis sama dengan catu daya kolektor; V BB = V CC. Bias Emitter Untuk mengatasi perubahan β dc maka digunakan rangkaian “Prategangan Umpan Balik Emitter”. Rangkaiannya sebagai berikut: RE berfungsi untuk mengimbangi perubahan β dc. Prategangan Pembagi Tegangan (Voltage Divider) Rangkaian diatas adalah rangkaian pembagi tegangan, disebut juga prategangan semesta (universal). Rangkaian ini banyak digunakan dalam rangkaian-rangkaian linier. Disebut pembagi tegangan karena berasal dari pembagi tegangan pada R 1 dan R 2.
Tegangan yang melintasi R2 memberi tegangan maju pada dioda emitter. Prategangan pembagi tegangan bekerja sebagai berikut. Garis Beban Persamaan garis beban untuk rangkaian prategangan pembagi gangan adalah: I C = (Vcc – Vce) / (Rc + Re) (8) Untuk I C saturasi V CE = 0 I C saturasi = Vcc / (Rc – Re) (9) Untuk V CE cut-off adalah I C = 0 V CE cut-off = V CC (10) Rangkaian transistor sebagai switch adalah sebagai berikut: Jika transistor dalam keadaan saturasi maka V CE = 0 artinya pada terminal C dan E akan terhubung sehingga arus mengalir dan transistor menjadi ON. Jika transistor dalam keadaan cut-off maka I C = 0, dan terminal C dan E akan terbuka sehingga tidak ada arus yang mengalir melalui transistor dan transistor menjadi OFF. Bias dalam Transistor BJT Analisis atau disain terhadap suatu penguat transistor memerlukan informasi mengenai respon sistem baik dalam mode AC maupun DC. Kedua mode tersebut bisa dianalisa secara terpisah.
Dalam tahap disain maupun sintesis, pilihan parameter untuk level DC yang dibutuhkan akan mempengaruhi respon AC-nya. Demikian juga sebaliknya. Persamaan mendasar dalam transistor yang penting adalah: Dalam mencari solusi dari suatu rangkaian, umumnya nilai arus basis I B yang pertama dihitung. Ketika I B sudah diperoleh, hubungan persamaan di atas bisa digunakan untuk mencari besaran yang diinginkan. Bias: pemberiaan tegangan DC untuk membentuk tegangan dan arus yang tetap. Tegangan dan arus yang dihasilkan menyatakan titik operasi ( quiescent point ) atau titik Q yang menentukan daerah kerja transistor.
Pada gambar di bawah ditunjukkan 4 buah titik kerja transistor. Rangkaian bias bisa di-disain untuk memperoleh titik kerja pada titik-titik tersebut, atau titik lainnya dalam daerah aktif. Rating maksimum ditentukan oleh Icmax dan VCE max.
Daya maksimum dibatasi oleh kurva Pcmax. BJT bisa di-bias di luar batasan maksimum tersebut, tapi bisa memperpendek usia piranti atau bahkan merusaknya. Untuk kondisi tanpa bias, piranti tidak bekerja, hasilnya adalah titik A dimana arus dan tegangan bernilai nol.